RSS

Apakah Internet Tergolong ke dalam Media Massa?

Sejarah Internet

Tahun 1969, internet tercipta akibat sebuah ledakan. Persitiwa tersebut dinamakan dengan Arpanet, yaitu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency). Arpanet memiliki misi awal, yakni mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membudidayakan sejumlah jaringan lainnya yang saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang sangat luasperkembangannya dan mencakup jutaan orang dengan ribuan jaringan.


Sekitar tahun 1992, internet di Amerika Serikat memiliki populasi yang sebagian besar ialah para peneliti dan pendidik, dan belum banyak aplikasi serta kelmpok minat yang relevan bagi masyarakat umum. Tahun 1994, internet didominasi dengan berbagai sumber daya bermanfaat dan semakin banyak penggunanya.


Perbedaan internet dengan teknologi komunikasi tradisional ialah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet ialah satu-satunya media yang dapat memberi setiap penggunanya mampu berkomunikasi seketika dengan ribuan orang, Laquey (1997).

Internet ialah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa dapat ditansmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.

Definisi Internet

Internet tidak hanya sebagai jaringan seluruh dunia atau yang dikenal dengan World Wide Web. Terdapat kekliruan di masa lalu antara Web dan internet. Keduanya bukanlah suatu hal yang sama. Oleh karena itu, pengetian internet telah disederhanakan ialah sebagai sebuah prasarana melalui computer agar dapat saling berbicara satu sama lain di seluruh dunia. Sedangkan, Web atau jaringan ialah sebuah interface untuk manusia agar dapat saling bertukar data, kalimat, gambar, grafik, audio, dan video di internet.

World Wide Web

Jika kamu memiliki computer dengan sebuah modem, kamu dapat menyambungkannya melalui sambungan telepon ke internet dan kemudian menuju ke Web. Di dalam Web terdapat banyak informasi yang dapat kamu baca ataupun tidak. Jadi, hal pertama yang harus dipelajari ialah harus selektif dalam mengambil informasi.

Kini terdapat jutaan infromasi pada Web, sebagai contohnya:

News Organizations (surat kabar atau perusahaan-perusahaan televisi).

Commercial Organization (layanan finansial).

Organization from national and local governments.

Pressure Group (kebutuhan manusia dengan saling bertukar sesuatu, bisa dalam bentuk politik, atau sosial)

Not For Profit Organizations (bakti sosial untuk amal atau kelompok-kelompok komunitas)

Jutaan individu sebagai pengguna web menceritakan ke seluruh dunia mengenai obsesi, kepercayaan, dan keinginan mereka.

Lalu muncullah sebuah pertanyaan serius, apakan Internet dapat dikategorikan sebagai sebuah media massa?

Karena itu sebenarnya kita perlu menilik lebih dalam seperti apakah komunikasi massa itu.

àMenurut Bittner (Rakhmat, 2003:188) menyebutkan komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

àSedangkan menurut Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki oleh masyarakat industri.

àAdapun definisi komunikasi massa menurut Meletzke mengatakan bahwa komunikasi massa ini adalah bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik tersebar. Tersebar di sini diartikan bahwa komunikas sang penerima pesan tidak berada disatu tempat melainkan tersebar di berbagai tempat.

Dengan mengerti definisi dari komunikasi massa, sangat jelas bahwa internet termasuk ke dalam komunikasi massa. Mengingat pesan tersebut dikomunikasikan kepada banyak orang melalui sebuah teknologi penyebaran terbuka yang tidak angsung dan satu arah. Dimana penikmat layanan internet juga dapat mengaksesnya ditempat yang tersebar.

Walaupun Internet tergolong dalam sebuah Komunikasi Massa namun apakah Internet memiliki spesifikasi sebagai sebuah Media Massa?

Karakteristik Komunikasi Massa atau Media Massa

1. Komunikator Terlembagakan

Komunikator merupakan ciri komunikasi massa yang pertama. Wright berpendapat bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi kompleks. Proses penyusunan pesan disampaikan oleh komunikator, kemudian pesan tersebut diterima oleh komunikan. Jika sebuah pesan disampaikan dengan surat kabar, prosesnya ialah komunikator menyusun dan menulis pesan dalam bentuk artikel, entah karena keinginan sendiri, entah atas permintaan media massa yang bersangkutan.

Setelah itu, pesan tersebut diperiksa oleh penanggungjawab rubrik. Kemudian diserahkan kepada redaksi untuk kembali diperiksa kelayakannya pesan untuk dapat dimuat dalam surat kabar tanpa menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu. Ketika sudah layak, pesan dibuat setting-nya, lalu diperiksa oleh korektor, disusun oleh lay-out man agar komposisinya bagus, dibuat plate, kemudian masuk ke mesin cetak. Tahap terakhir, setelah dicetak merupakan tugas bagian distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada khalayaknya.

Sebaliknya, jika media televisi yang digunakan sebagai media komunikasi akan berbeda dengan surat kabar. Pada media televisi akan melibatkan banyak orang, seperti juru kamera, juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager dan lain-lain. Sebab, banyaknya yang ikut terlibat dan menggunakan berbagai peralatan, lebih banyak pula dana yang dibutuhkan.

Melihat penjelasan panjang mengenai karakteristik media massa yang memiliki komunikator terlembagakan dengan seluruh proses panjang hingga pesan tersebut dapat muncul dan dapat doikonsumsi oleh publik. Internet yang kita kenal memang berkemampuan ganda yang disebut dengan media konvergensi. Ia memiliki kelebihan untuk menampilkan gambar dan tulisan layaknya suratkabar, video layakanya televisi dan dalam bentuk suara layaknya radio.

Namun internet juga memfasilitasi penggunanya atau komunikan untuk dapat berperan menjadi sebuah komunikator sekaligus. Sehingga lahirlah citizen journalism. Dimana setiap orang dapat memposting apapun yang ingin ia tulis tanpa harus membuat sebuah lembaga atau perusahaan terlebih dahulu. Tanpa ada rapat redaktur, tanpa ada korektor. Seluruh pekerjaan bisa di –handle oleh satu orang saja. Ini menimbulkan sebuah tanda tanya tersendiri. Apakah internet dapat dikategorikan sebagai sebuah media massa? Mari kita lihat karakteristik selanjutnya.

2. Pesan Bersifat Umum

Sifat terbuka ialah salah satu sifat dari komunikasi massa, artinya komunikasi massa ditujukan tidak hanya untuk sebagian orang, tetapi ditujukan untuk semua orang. Oleh karena itu, pesan komunikasi massa bersifat umum dan dapat berupa fakta, peristiwa, atau opini. Namun, tidak semua fakta dan peristiwa dapat dimuat dalam media massa. Mengemas pesan komunikasi massa pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. Dengan demikian, kriteria pesan yang penting dan menarik itu mempunyai ukuran tersendiri, yakni bagi sebagian besar komunikan. Misalnya, berita banyalnya jalan bolong dan rusak di sekitar Antapani hanya akan menarik perhatian bagi rakyat seputar Antapani atau yang melewati daerah tersebut, namun tidak menarik untuk masyarakat di Jatinangor apalagi di Jawa Barat.

Untuk karakteristik yang kedua inipun, internet tidak memiliki batasan jelas pesan yang boleh dipublikasikan. Setiap orang bebas menulis apapun yang ia mau didalam sebuah blog atau situs yang ia buat. Ia mempunyai hak prerogatif pemilik untuk membuat judul atau isi sesuai yang ia suka. Seperti yang kita sering temui, keabsahan sebuah materi di dalam sebuah situs di internet belum ada yang menjamin. Karena itulah komunikan harus cermat dan menilik seberapa kredibel orang-orang yang memuat informasi tersebut. Komunikan harus hati-hati dalam menyelidiki apakah komunikator tersebut mempunyai kapabilitas untuk mengatakan/menulis hal-hal yang ia muat dalam internet tersebut.

3. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Sifat komunikan pada komunikasi massa ialah anonim dan heterogen. Artinya, komunikator dalam komunikasi massa tidak mengenal komunikannya (anonim). Sebab, komunikasinya menggunakan media dan tidak terjadi tatap muka. Selain itu, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latarbelakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. Sebaliknya, komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya.

Kembali dalam poin ketiga ini, Internet tidak mempunyai batasan/segmentasi yang jelas pada tiap situsnya. Siapapun bisa mengakses informasi dari siapapun dari manapun. Hanya tinggal mengetikkan nama situs, dan voila! Akses informasi tanpa batas dapat kita nikmati. Sehingga menurut saya belum ada situs yang secara jelas mencantumkan segmentasi umur komunikannya. Walaupun komunikan internet anonim dan heterogen namun media tersebut tidak dapat segmented.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Komunikasi massa memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan komunikasi yang lain, yakni jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.Keserampakan media massa itu ialah keserampakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

Sebagai contoh, melalui media televisi yang menayangkan sebuah program yang ditunggu-tunggu oleh jutaan pemirsa. Mereka secara serempak pada waktu bersamaan menonton program tersebut di televisi, padahal mereka berada dalam keadaan yang terpisah jarak. Contoh kedua, berita-berita yang dimuat diberbagai media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi secara bersamaan dapat diterima khalayak luas. Jika sebuah berita tidak disampaikan melalui media massa, tetapi melalui komunikasi antarpersona akan membutuhkan waktu yang lama dan tidak diterima secara bersamaan.

Mengenai keserempakan pesan, internet cenderung sama dengan media massa cetak surat kabar, dimana tidak ada limit waktu komunikan untuk menikmati pesan yang disajikan. Bila tayangan radio dan televisi bersifat selintas sehingga bila komunikan tidak mnyaksikan atau mendengarkan pada waktu berita tersebut ditanyangkan maka tidak dapat diulang. Sedangkan pada media internet dan surat kabar, komunikan bebas membaca atau melihatnya berulang-ulang.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000). Dimensi isi yang dimaksud ialah muatan atau isi komunikasi, yakni apa yang akan dikatakan. Dimensi hunbungan ialah dengan bagaimana cara untuk mengatakannya. Unsur yang dianggap penitng dan utama dalam komunikasi antarpersona ialah unsur hubungan. Sebab, jika antarpelaku komunikasi saling mengenal akan tercipta komunikasi yang efektif.

Sedangkan, pada komunikasi massa unsur terpenting ialah isi. Sebab, antarpelaku komunikasi tidak harus saling kenal. Melainkan, bagiamana komunikator menyusun pesan secara sistematis, baik, sesuai dengan karakteristik medianya, agar komunikan dapat memahaminya.


Media internet kini dirasakan memiliki keunggulan dalam bidang interaktifnya. Dimana setiap orang dari berbagai belahan dunia dapat terhubung dan berbicara satu sama lain baik melakui suara maupun teks. Menurut kami, hanya beberapa situs besar saja yang lebih mengutamakan isi berita yang dimuatnya. Untuk situs-situs pribadi, nilai kepentingan isi tidak terlalu diperhatikan. Kembali pada aturan dasar media internet sendiri. Setiap orang bebas menuliskan apapun. Dalam bidang hubungan, internet memang tidak memerlukan kedekatan antara komunikator dan komunikan, sama seperti media lain.

6. Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa ialah sebuah proses komunikasi dengan memanfaatkan media massa sebagai komunikatornya. Oleh sebab itu, komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan interaksi. Komunikator aktif memberikan pesan dan komunikan pun aktif menerimanya, tetapi ttidak terjadi dialog seperti komunikasi antarpersona. Jadi, komunikasi massa bersifat satu arah.

Sebagai contoh, jika saat kita sedang mendengar radio, lalu ada bagian kalimat yang tidak terdengar dengan jelas dan membuat tidak mengerti. Kita tidak dapat meminta si pembaca untuk mengulangnya kembali. Pesan tersebut harus diterima apa adanya.

Untuk karakteristik yang keenam ini. Media internet masih dapat dikategorikan bersifat satu arah. Walaupun kerapkali ada fasilitas chat room atau discusion room, namun siaran berita, video ataupun tulisan di internet tidak interaktif dan tidak langsung dapat diberikan feedback.

7. Stimulasi Alat Indera Terbatas

Pada komunikasi massa tidak semua stimulasi alat indera dapat digunakan. Hal ini tergantung pada jenis media massanya. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya dapat melihat. Pada siaran radio dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, hanya dapat menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. Sebaliknya, pada komunikasi antarpersonal bersifat tatap muka. Oleh karena itu, seluruh alat indera pelaku komunikasi, yakni komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak pun dapat melihat dan mendengar secara langsung.

Untuk karakteristik ketujuh, media internet tidak jauh berbeda dengan televisi dimana komunikan hanya bisa mendengar dan melihat. Respon yang dapat diberikan pun tidak secepat komunikasi antarpersona.

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)

Umpan balik atau feedback merupakan faktor penting baik untuk komunikasi antarpersona, kelompok, maupun komunikasi massa. Feedback yang diberikan oleh komunikan menandakan bahwa telah terjadi komunikasi yang efektif.

Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersona. Sebagai contohnya, gerak bibir, posisi tubuh, intonasi suara dan gerakan lainnya yang dapat diartikan. Umpan balik ini bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera (immediate feedback). Sedangkan, komunikasi massa umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Jadi, komunikator dalam komunikasi massa tidak dapat mengetahui reaksi langsung dari komunikan atau khalayak.

Walaupun feedback yang dapat diberikan komunikan pada komunikator dalam media internet jauh lebih cepat dibanding media tv, radio, dan surat kabar, namun tetap saja umpan balik tersebut tidak langsung sebagaimana komunikasi tatap muka. Prosesnya membutuhkan waktu lebih lama.

Jadi jelas menurut kami, internet kurang memenuhi standar sebagai sebuah media massa. Dimana media tersebut memiliki spesifikasi atau karakteristik yang telah dijabarkan sebelumnya. Interenet adalah sebuah media baru yang masih sangat membingungkan. kemampuannya yang sangat luas dan konvergen membuat karakteristik internet menjadi agak rancu. Sifatnya yang sangat bebas, membuat peran gatekeeper nyaris hilang. Selain itu sulit mengklasifikasikan audiencenya tak lain karena kemudahan mengakses semua situs di Internet. kebijakan dan kesadaran pengguna internet sangat diharapkan untuk menyaring segala informasi yang ada di dalamnya. karena kembali lagi, seluruh informasi di Internet belum jelas kebenarannya.
Referensi :
-Ardianto,Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung : Simbiosa Rekatama Media
- Ward,Mike. 2002. Journalism Online. Jakarta: Focal Press
- Vise. A. David. 2006. Kisah Sukses Google. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Posting Komentar